Halaman

Jumat, 18 Desember 2009

Windows 7, Lebih Cepat Lebih Baik Lebih Indah

Punya kompi baru, berarti bisa mencoba segala sesuatu yang baru juga. Mulai dari sistem operasi, program2 sampe game. Kali ini, saya mau mencoba Sistem Operasi Windows yang terbaru, yaitu Windows 7. Dinamakan Windows 7 mungkin karena Windows 7 merupakan generasi Windows yang ketujuh dari jajaran Windows sebagai sistem operasi untuk Desktop. Kalo diurutkan dari awal seperti ini: Windows 95, Windows 98, Windows ME, Windows 2000, Windows XP, Windows Vista dan Windows 7. Tujuh juga merupaka simbol kesempurnaan, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Windows 7 merupakan penyempurna Windows-windows sebelumnya, terutama Windows Vista yang bisa dibilang gagal. Kesempurnaan Windows 7 inilah yang ditunggu-tunggu oleh pengguna Windows diseluruh dunia, terutama bagi mereka yang sudah kecewa dengan peforma Windows Vista.


Makanya, saya jadi penasaran dengan produk baru Microsoft itu. Apakah sesuai dengan yang diberitakan atau tidak. Kali ini saya mencoba Windows 7 Professional. Cara installnya seperti menginstal Windows Vista, lumayan cepat, dan mudah dipahami langkah-langkahnya. Setelah terinstal, perbedaan Windows 7 dengan Windows Vista sudah terlihat dari layar bootingnya. Tampilannya lebih animatif. Begitu juga dengan tampilan Welcome Screen dan desktop Windows, perbedaan yang paling keliatan adalah bentuk taskbarnya, yang lainnya kurang lebih sama seperti Windows Vista. Secara peforma, saya rasakan memang berbeda dari Windows Vista. Windows 7 terasa lebih cepat booting dan lebih ringan. Dengan spek kompi yang saya miliki, saya bisa merasakan peforma Windows 7 yang maksimal, salah satunya penggunaan themes Windows Aero transparancy. Perlu diketahui, Windows 7 menggunakan directX 11 secara defaultnya, jadi mau nggak mau kita harus memakai VGA card yang mendukung directX 11.

Fitur yang saya suka dari Windows Vista dan Windows 7 adalah Flip 3D, tumbnail pada taksbar, gagdet pada layar desktop, dan Dreamscene. Semua fitur tersebut secara keseluruhan hampir sama seperti di Windows Vista. Untuk gadget di layar desktop, bedanya dengan Windows Vista, di Wnidows 7 kita bisa meletakkan gadget itu di mana pun dan tidak ada pembatas berbentuk kotak seperti di Windows Vista. Khusus Dreamscene, kalo ada yang belum tahu, Dreamscene itu adalah semacam fitur pada Windows Vista atau 7 untuk menampilkan video sebagai wallpaper. Tapi, sayangnya kita harus menginstal semacam patch atau plug-in terlebih dahulu. Menampilkan video sebagai wallpaper seperti air terjun dan langit adalah kelebihan Windows 7 yang paling saya kagumi.


Salah satu program favorit saya di Windows 7 adalah Windows Media Center. Dengan ini kita tak perlu menginstal program-program music/video player lainnya, karna dengan Windows Media Center, kita dapat menonton video/movie, mendengarkan musik, melihat gambar, bahkan menonton siaran TV (kalo ada TV turner). Dengan tampilan yang sangat atraktif, simple, canggih dan mempesona, udah lebih dari cukup, istilahnya All in 1. Selain itu, Windows 7 sudah terinstal Windows Media Player versi 12, dengan tampilan lebih simple dan elegan. Selain fitur-fitur yang saya sebutkan di atas, masih ada lagi fitur-fitur tersembunyi lainnya, yang pastinya menarik untuk dijelajahi. So, coba aja sendiri. Tapi harganya masih mahal sih.




Harga Windows 7 Home Premium sekitar US$199 veri full, dan US$119 versi upgrade. Windows 7 Professional US$299 versi full, dan US$199 versi upgrade. Windows 7 Ultimate US$319 versi full, dan US$219 versi upgrade. Hhmm... kayaknya harus menabung dulu untuk menikmati Windows 7 berlisensi.



Kamis, 10 Desember 2009

Akhirnya bisa ganti PC

Setelah kesel-keselan ama kompi gw yang lama, sampe keyboard gw pecah gara2 gw banting. Akhirnya gw bisa ganti kompi baru. Dengan modal patungan ama bokap (padahal bagian gw gak seberapa) tapi bajet yang gw dapet kali ini lumayan gede, sebut aja 5 juta. Pas dananya udah ditangan, hari itu juga gw meluncur ke TKP yaitu Mall Mangga Dua, pusatnya pertokoan komputer di Jakarta. Sebelumnya gw udah iseng itung2 bakalan dapet spek yang kayak gimana yang bakalan gw dapet dengan bajet sebesar itu. Sekitar 1 jam perjalanan naik KRL ekonomi dan mikrolet, gw sampe di MM2 (mall Mangga 2) dan secepat kilat gw tarik tunai di ATM BCA dan secepat kilat juga gw meluncur ke toko Quantum di lantai 5.

Ternyata, spek yang gw kasih, ada beberapa item yang gak tersedia alias habis, yaitu Mobo AsRock P45DE, termasuk VGA Digital Alliance GF 9800GT 1GB. Gak cuma itu aja, memory yang gw kira bisa dapet 2x2GB (4GB) ternyata yang gw maksud itu cuma kodenya dan kapasitas aslinya ternyata cuma 1x1GB (2GB). Akhirnya, gw ganti mobo besutan Foxconn, yang keliatannya bagus dan cukup murah, gw pilih Foxconn P45AL. Terus VGA gw ganti ke merek Gigabyte dengan chip yang sama. Masalah memory terpaksa gw terima.

Akhirnya setelah beres semua dan gak ada lagi yang kurang, gw dapet spek seperti ini:

Prosesor : Intel Core 2 Duo E7500 2.93GHz FSB1066MHz cache 3MB LGA775
Motherboard : Foxconn P45AL
Memory : Corsair XMS2 2x2048 2GB DDR2
VGA : Gigabyte 9800GT 1GB
HDD : Seagate 500GB SATA 16MB
Casing : Libera 600watt















Sambil nunggu barang2nya dateng, gw liat item-item lain yang ada di websitenya (www.rakitan.com). Trus gw ditanya, sepek itu mau dirakit apa gak. Tadinya gw mau rakit sendiri dirumah, tapi gw pikir mendingan dirakit sekalian biar gak repot bawanya dan biar bisa langsung dipake. Kebetulan, merakit PC disitu gratis, tanpa software.

Barang-barang udah komplit kecuali VGAnya blom dateng. Orang yang merakit PC di situ udah lihai, cepet banget ngerakit satu PC gak butuh waktu berjam-jam cuma beberapa menit aja. Waktu, VGAnya mau dipaksa, orang yang ngerakit PC gw kaget. Dia bilang, kalo pake VGA ini, power supply 600watt bawaan casing gak bakalan kuat. Dalam hati, masa gak kuat, khan udah 600watt, kalo gitu butuh lebuh dari 600 watt donk... Setelah dijelasin, ternyata power keluaran PSU bawaan casing gak murni 600watt, mungkin yang keluar cuma 300 watt. Butuh PSU yang keluarannya murni. Orang itu menyarankan PSU merek AcBel 420watt. Kalo gitu, nambah biaya lagi donk... tekor gw. Tapi terpaksa gw beli, daripada VGA gw bagus jadi soak gara2 PSUnya gak kuat.

Transaksi selesai dan Pc gw udah jadi, trus gw pulang ke rumah. Perjalanan pulang emang paling sulit, udah CPUnya berat, naik kereta penuhnya ampun-ampunan dah... padahal gw naik Pakuan express. Tapi, udah lega pas sampe rumah. Dan gw langsung coba kompi gw yang baru, cuma sayang ada yang masih kurang, yaitu monitornya blom ganti, masih CRT 14". Niatnya kalo ada dana lagi, mau ganti ke LCD 22". Hehehe...